Rekomendasi
atau catatan dari hasil pantauan itu, kata dia, diharapkan bisa menjadi
evaluasi dan perbaikan ke depannya. Termasuk bagaimana mengetahui proses,
hingga pelaksanaan suatu kegiatan. “Apakah Rumah Tangga Miskin atau RTM
dilibatkan dan mendapat manfaat atas program atau kegiatan PNPM,” jelasnya.
Di
tiap kecamatan, kata dia, tim memilih contoh tiga desa dan satu desa tiga
kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Hal yang ingin dilihat dari kegiatan
SPP adalah bagaimana administrasi kelompok. Selain itu bagaimana kelompok itu
dapat bergerak bersama, bukan sekedar syarat pencairan dana.
Anggota
tim Monev lainnya, Fatimah Zilkarnain, mengatakan setiap anggota kelompok SPP
harus memiliki simpanan. Ini harus menjadi penekanan, agar nantinya jika ada
kesulitan membayar angsuran, ada yang bisa digunakan.
Delapan kecamatan yang menjadi sasaran monev
adalah Belo, Monta, Donggo, Sanggar, Ambalawi, Wera, Sape, serta Langgudu.
Pemantauan dilaksanakan sejak Senin (12/3) lalu mulai dari Belo, Monta, Donggo,
Sanggar, Ambalawi, Wera, Sape dan terakhir Lambu.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar