Rencana kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM) oleh pemerintah, menjadi salah satu topic pembahasan saat
pelatihan Pendamping Lokal (PL) tahap II di Kantor Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, Rabu (7/3). Karena
dikuatirkan memengaruhi rencana anggaran biaya (RAB) kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Seperti halnya yang dikemukakan
peserta saat itu, mengenai kemungkinan naiknya harga semen atau material
lainnya. Apalagi jika rencana kegiaan fisik RAB-nya telah ditentukan atau
disepakati.
Koordinator Tehnik PNPM MPD
Kabuaten Bima, Fahrudin, mengatakan istilah kenaikan harga barang yang dipahami
adalah ketika secara nasional naik. Namun jika pengaruh lokal, maka PNPM tidak
menganggapnya sebagai kenaikan. “Bisa dipahami mengenai kemungkinan harga BBM.
Namun yang dipahami kenaikan itu adalah kenaika secara nasional, sehingga harga
bisa disesuaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator
Fasilitator PNPM MPD Kabupaten Bima, Mansyur, juga tidak bisa menampik
kemungkinan kenaikan BBM pengaruhi harga. Apalagi jika harga sudah naik, maka
kemungkinan harga turun akan sulit.
Namun, kata dia, PL diharapkan
juga dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan lapangan, terutama dalam pengadaan
barang. Karena sebelumnya ada kasus penggelapan semen hingga ratusan zak.
Untuk menghindari adanya
penggelapan seperti itu, kata dia, salah satunya dengan pengawasan ketat.
Dicontohkannya juga ada droping semen dalam beberapa tahap, maka tahap pertama
semua semen harus diberi angka. “Jika ada droping lagi berikan tanda sama,
namun dengan warna yang berbeda, sehingga bisa diketahui berapa semen yang
digunakan atau tersisa jika ada,” ingatnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar