Lewati Gunung dan Persawahan
USIANYA
tergolong tak muda lagi. Namun masih sanggup menapakkan kaki melewati gunung
dan persawahan. Itulah sosok Juhani, Tim
Monitoring Desa (TMD) Nipa Kecamatan Ambalawi, namun dalam melaksanakan
tugasnya memantau kegiatan PNPM, harus melewati pegunungan dan sawah-sawah.
Pasalnya, antara satu dusun dengan dusun lainnya
berjuhan. Meki medan terasa berat, apalagi sebagai seorang perempuan, bukan
berarti harus melempar handuk putih alias menyerah. Domisilinya di Nipa juga
berada di salah satu kampung terpencil yang jauh dari desa induk, yakni dusun
Pasir Putih.
“Di Nipa letak
satu dusun dengan yang lainnya lumayan cukup jauh. Saya kadang harus melewati
gunung-gunung dan sawah untuk menuju
dusun binaan,” kata perempuan kelahiran 26 Juni 1969 ini.
Meski muda,
namun semangatnya tinggi. melewti pegunungan dan sawah untuk memotivasi kaum
ibu anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP), agar memanfaatkan dana yang
ada agar menghasilkan sesuatu bagi kehidupan rumah tangga.
Apalagi, kata
dia, di tempat tugasnya banyak kepandaian dan kreativitas kaum ibu. Seperti
menenun kain khas Bima. Hanya saja mereka kesulitan dalam pemasaran.
Lantas
diupayakannya bagaimana membangun kebersamaan diantara kaum ibu. Meski harus
dari pintu ke pintu mendatangi mereka. Karena ada keyakinannya. “Keberhasilan
tidak mungkin kita raih tanpa kebersamaan,” ingatnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar